Rabu, 19 Mei 2010

2). Lanjutan PTK : Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples.....



D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
Kompetensi yang menjadi materi penelitian :
  1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses sosial.
  2. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Pelaksanaan penelitian : 20 Agustus s/d 9 September 2008, pada kelas VII D dengan jumlah 36 siswa.

* Laporan siklus 1 :
- Implementasi Tindakan :
  • Pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang terjadi dalam pembelajaran.
  • Pelaksanaan pre tes, untuk mengetahui tingkat awal pemahaman siswa.
  • Pelaksanaan pembelajaran model E Non E : Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan tiap kelompok diberikan tugas yang berbeda. Klasifikasi gambar atau foto diberikan pada kelompok sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Pada akhir pembahasan diambil kesimpulan kelompok. Kelompok lain bertindak sebagai partisipan terhadap pembahasan terhadap pembahasan yang dilaksanakan, begitu sebaliknya.
  • Pelaksanaan pos tes.
- Observasi dan Monitoring :
  • Selama pembelajaran kolaborator bertugas melaksanakan monitoring dengan mencatat hal-hal yang positif dan negatif selama pelaksanaan.
  • Pelaksanaan angket siswa.
  • Hasil Observasi : dari 7 indikator dalam lembar observasi, 3 indikator menunjukkan tingkat partisipasi 70% sampai 80%. Dua indikator menunjukkan tingkat partisipasi 56% sampai 69%, satu indikator "tingkat interkasi siswa" menunjukkan tingkat partisipasi 41% s/d 55%.
  • Hasil Evaluasi (perbandingan pos tes dengan pre tes), menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hasil pre tes siklus pertama rata-rata sebesar 53,61 sedang hasil pos tes sebesar 94,72. Tingkat kenaikan sebesar 37,78.
  • Dari 6 daftar pertanyaan dalam angket dengan opsi apabila : siswa memilih jawaban A (sangat bermanfaat), B(bermanfaat), C(cukup bermanfaat), D(tidak bermanfaat), hasilnya adalah : jawaban A = 97, B= 81, C=33, D=0.
- Analisis dan Refleksi
  • Peneliti bersama kolaborator secara bersama-sama menganalisis hasil yang tertulis pada lembar observasi dan memverifikasi dengan hipotesa tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengukur apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan rencana.
  • Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara mendiskusikan hasil observasi antara peneliti dengan kolaborator
  • Berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran diketahui bahwa tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran belum maksimal, setelah dianalisis bersama antara peneliti dengan kolaborator dihasilkan refleksi sebagai berikut : 1. Siswa kurang fokus pada kegiatan pembelajaran karena bentuk penyajian LKS belum menyatu antara foto yang diamati dengan tugas yang harus dikerjakan. 2. Karena tiap kelompok belajar diberi tugas yang berbeda justru menyebabkan kegiatan pada penyimpulan kurang terfokus. 3. Kegiatan tanya jawab terlalu lama sehingga kegiatan diskusi menjadi kurang waktu. 4. Foto atau gambar yang ditampilkan kurang memaksimalkan perhatian siswa, oleh karena itu harus dilengkapi dengan foto atau gambar yang berhubungan dengan peristiwa penting dari media cetak maupun elektronik.
* Laporan Siklus 2 :
- Implementasi tindakan :
  • Seperti pada siklus pertama pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.
  • Pelaksanaan pre tes
  • Pelaksanaan pembelajaran
  • Pelaksanaan pos tes
- Observasi dan monitoring :
  • Seperti pada siklus pertama, tugas kolaborator memantau pelaksanaan pembelajaran baik proses, partispasi siswa, guru dan sarana prasarana pembantu.
  • Pelaksanaan angket siswa.
  • Hasil Observasi : terjadi peningkatan dibanding siklus pertama. Dari 7 indikator pengamatan, 4 indikator menunujukkan tingkat partisipasi 86% s/d 100%, Tiga indikator menunjukkan tingkat partisipasi 70% s/d 85%.
  • Hasil perbandingan evaluasi pada siklus pertama dengan siklus kedua menunjukkan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hasil rata-rata pre tes pada siklus pertama sebsar 53,61 dan hasil pos tes pada siklus pertama sebesar 94.72. Ini berarti terjadi tingkat kenaikan dari pre tes ke pos tes sebesar 57,50
  • Dari enam daftar pertanyaan yang diajukan, siswa yang menjawab A : 170, B : 36, C : 10, D : 0.
- Analisis dan refleksi
  • Seperti pada siklus pertama peneliti bersama kolaborator menganalisa hasil yang tertulis pada lembar observasi dan memverifikasi dengan hipotesa tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengukur apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu juga sebagai bahan pembanding hasil observasi pada siklus pertama.
  • Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara mendiskusikan hasil observasi antara peneliti dengan kolaborator. Diskusi dilaksanakan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan dan kemudian membandingkan dengan siklus pertama.
B. Pembahasan

1. Efek tindakan terhadap minat belajar siswa
Dari hasil angket pad siklus pertama dan kedua menunjukkan angka kenaikan jumlah komulatif dari seluruh pernyataan yaitu dari 97 menjadi 170 untuk pernyataan A, sedang untuk pernyataan B jutru mengalami penyusutan dari 81 menjadi 36. Demikian juga untuk pernyataan C dan D, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Efek tindakan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan dari hasil observasi dari kolaborator menunjukkan terjadi peningkatan kulaitas proses pembelajaran. Partisipasi siswa dikatakan meningkat apabila indikator keberhasilan menunjukkan skor 70% - 100%. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor A mengalami kenaikan 57,14%, skor B tetap, skor C menurun 28,57%(dibaca peningkatan kualitas pembelajaran).

3. Efek tindakan terhadap peningkatan pemahaman siswa.
Berdasarkan perbandingan hasil po tes pada siklus pertama dengan siklus kedua nampak terjadi peningkatan dari pemahaman siswa terhadap kompetensi yang diajarkan.

4. Efek tindakan terhadap penyempurnaan media dan model pembelajaran.
Dari pelaksanaan siklus pertama diketahui bahwa tingkat partisipasi siswa masih rendah. Setelah melalui proses analisis dan refleksi diketahui bahwa rendahnya tingkat partisipasi tersebut disebabkan siswa kurang konsen terhadap LKS. Antara foto yang diamati masih terpisah dengan tugas yang tertuang dalam LKS sehingga sebagian anggota kelompok belajar hanya terfokus dalam pengamatan gamnbar. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran siklus kedua, format LKS disempurnakan. Foto-foto di scan dan kemudian dimasukkan dalam format LKS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam siklus kedua tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.


E. PENUTUP

1. Kesimpulan :
  • Pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi pada siklus pertama maupun kedua.
  • Pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran.
  • Pelaksanaan tindakan dapat melengkapi dan menyempurnakan instrumen media pembelajaran.
2. Saran
  • Agar sekolah lebih meningkatkan perhatiannya pada pelaksanaan pembelajaran dari mata pelajaran Non Ujian Nasional agar dapat berkembang sejajar dengan pelajaran yang diujikan dalam UN.
  • Guru-guru IPS agar lebih pro aktif dalam usaha untuk mencoba metode maupun model-model pembelajaran yang bersifat inovatif.
  • Lembaga Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten agar lebih aktif dalam mefasilitasi kegiatan MGMP guru-guru IPS di wilayahnya masing-masing

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab, (2007) Metode dan Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung, Alfabeta.

Badan Standar nasional Pendidikan, (2006), Model Pembelajaran IPS Terpadu, Depdiknas

Dimyati, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta

Slameto, (1995), Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta

Sunarto, Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, Jkarta, Rineka Cipta.

Winkel, WS, (1987), Psikologi Pengajaran, Yogjakarta, Kanisius.


Selesai

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar